Senin, 15 Juni 2009

TENTANG DUNIA KETIGA



Setelah pasca perang dunia kedua yang memunculkan blok barat dan blok Timur namun setelah itu semua berakhir muncul lah sebutan – sebutan untuk negara – negara yang tergolong untuk Negara – Negara pasca blok – blok tersebut. 

Negara dunia pertama adalah Negara penguasa kapitalisme yang menganut paham liberal sebagai acuan dalam menjalankan rod ekonomi dan politiknya. Selain itu adalahnegara dunia ke dua yang menganut paham sosialis yang menjadikan sosialisme sebagai acauan utama jalannya pemerintahan dan juga ekonomi.

Selanjutanya terdapat Negara dunia ketiga yang mencampurkan berbagai macam paham terhadap pelaksanaan roda kehidupannya, bahkan cenderung bedrabtakna dan terdapat kekeurang tertauran terhadap penganutan paham – paham tersebut. Sekarang ini dunia ketiga menjadi sorotan bagi negar – Negara kapitalis sebagai sasarn konsumen bagi hasil – hasil ptroduksinya dan ini dianggap sebagai “penjebak” keadaan bagai banyak negar – negara dunia ketiga yang masih tergolong berkembang dan disisi lain juga dapat dijadikan sebagi penghambat bagi berkembangnya negara – negara tersebut. Apa yang terjadi dengan pembangunan dunia ketiga pada masa ini? beberapa pakar mencoba mendefinisikannya. 

PEMBAHASAN 


Pembangunan sebagai studi interdisipliner.

Stabilitas politik adalah sarana penting untuk memungkinkan pelaksanaan pembangunan.

Mengukur pembangunan 

kekayaan rata – rata

Pembangunan diartikan sebagai jumlah kekayaan keseluruhan sebuah bangsa atau Negara.
Pemerataan

Bila terjadi, sebagian kecil orang didalam Negara tersebut meiliki kekayaan berlimpah sedangkan sebagian besar hidup dalam kemiskinan, benar – benar sangat ironis.
Kualitas kehidupan

Bagi Negara yang memiliki kualitas, apabila angka bertahan hidup lebih besar maka Negara tersebut dianggap berhasil dalam hal pembangunan dan dapat diukur dari ;
Harapan hidup manusia hinga 77 tahun.
Besarnya harapan hidup bayi hingga tahun tertentu dan 
Banyaknya penduduk yang melek aksara
Kerusakan lingkungan 

Sebuah Negara diukur maju atau tidaknya sekarang ini muncul krieria baru yaitu berhasil atau tidaknya suatu negara menjaga kelestarian lingkungannya.
Faktor keadilan social yakni pembangunan juga diukur dengan adanya stabilitas sosial yang stabil antara miskin dan kaya, agar terjadi pembangunan yang “sustainable”.

Beberapa cabang ilmu ekonomi 

ekonomi tradisional

Profit oriented dengan cara – cara yang murah untuk memenuhi kebutuhan orang banyak.
Ekonomi politik 

Ekonomi dapat dipengaruhi dengan adanya kekuatan politik yang kuat, misalnya; sebuah kebijakan dapat berubah apabila memiliki kekuatan dalam bidang ekonomi maupun politik.
ekonomi pembangunan

Adalah cabang ekonomi yang paling baik, karena dalam cabang ilmu ekonomi ini menomorsatukan rakyat miskin sebagai objek yang perlu mendapat perhatian lebih oleh pembangunan.

PEMBANGUNAN : FAKTOR MANUSIANYA 


Factor pembangunan lebih sering masih menitik beratkan pada factor material, Karena pembangunan cenderung didominasi oleh para ahli ekonomi.

Setiap kita membicarakan masalah pembangunan tidak akan terlepas dari 2 hal : 
Material 
Masalah manusia sebagai factor produksi yang berhubungan erat dengan ketrampilan. Seharusnya pembangunan dikondisikan agar dapat menciptakan manusia – manusia yang kreativ bukan sebaliknya.



TEORI MODERNISASI : PEMBANGUNAN 


SEBAGAI MASALAH INTERNAL 


I. Pembagian kerja secara internasional

Teori ini menuntut Negara – Negara di dunia untuk sadar “ capability” atau potensi yang dimiliki oleh Negara – negara nya masing – masing. Cenderung tidak memaksakan :

e.g : Negara – Negara utara yang kekurangan bahan pertanian dan memiliki keahlian di bidang industri sebaiknya tidak memproduksi hasil – hasil pertanian, hal ini ditujukan agar “cost” yang dikeluarkan oleh sebuah Negara tidak mahal, karena pasti akan lebih mahal jika memproduksi sendiri ketimbang membeli dari Negara – Negara penghasil pertanian.

Menurut Todaro[1], ” pembangunan yang didasrkan pada kemandirian diri sendiri melalui isolasi sebagian atau keseluruhan, dianggap sebagai pembagunan yang secar ekonomis kurang baik dibandingkan dengan pembanguan yang mengikut sertakan diri kedalam perdagangan internasional yang bebas dan tidak terbatas”.

II. TEORI MODERNISASI

Negara di dunia berdasarkan Teori keuntungan Komparatif terbagi menjadi dua buah kelompok Negara : 1. yaitu kelompok Negara yang menghasilkan hasil – hasil produksi, 2. Negara yang memproduksi barang – barang industri.

Namun apa yang terjadi, mengapa Negara – negar penghasil barang industri cenderung tergolong sebagai Negara yang maju dan kaya, mengapa ini bisa terjadi? Dihadapkan dengan kenyataan ini secara umum terdapat dua teori[2] :
Pertama, teori – teori yang menjelaskan bahwa kemiskinan ini terutama di sebabkan oleh factor – factor internal atau factor – factor yang terdapat didalam negeri Negara yang bersangkutan. Teori ini dikenal dengan teori modernisasi.
kedua, teori – teori yang lebih banyak menggunakan factor kesternal sebgai acuan atau factor – factor yang terjadi diluar dari Negara tersebut.


Ada

beberapa teori yan tergolong kedalam teori modernisasi :
Teori Harrod-Domar : tabungan dan investasi. Pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh tingginya tabungan dan investasi. Masalah pembangunan intinya berhubungan dengan penambahan modal pembangunan. Dan pada saat kekurangan modal berarti merupakan suatu masalah bagi Negara.
Max Weber ‘ Etika Protestan : menurut Weber adanya peran agama merupakan salah satu pemicu Eropa barat dan Amerika Serikat menjadi negara maju sebagai tempat munculnya capitalisme. yaitu etika protestan. Bekerja keras dengan sungguh – sungguh lepas dari imbalan material karena merupakan perintah dari agamanya. Menjadi kaya adalah produk sampingan yang tidak disengaja.
David McClelland : Dorongan berprestasi atau n-ach., orang melakukan sesuatu atau bekerja keras bukan karena sesuatu yang berhubungan dengan imbalan namun karena sang pelaku mengetahui bahwa itu adalah tindakan yang baik.
WW. Rostow : 

lima

tahap pembangunan
masyarakat tardisional, masih sangat sederhana dan bergantng pada alam, produksi hanya untuk konsumsi.
Prakondisi untuk lepas landas, kawanan tradisional akan terus bergerak walau sangat lambat, biasanya ada campur tangan dari masyarakat luar yang lebih maju.
Lepas landas, kondisi dimana keuntungan pada pertumbuhan ekonomi mengalami grafik menaik dengan stabil dan hilangnya hambatan – hamatan yang berarti. Penanaman modal juga mulai diterapkan pada sector lain.
Bergerak ke kedewasaan, keuntungan naik turun namun tetap bisa diinvestasikan. Impor menjadi kebutuhan dan ekspor dilakukan untuk mengimbangi.
Jaman konsumsi modal yang tinggi, konsumsi tidak lagi terbatas menjadi kebutuhan pokok tetapi meningkat menjadi kebutuhan yang lebih tinggi. Dan mulai banyak yang menjadi wirausahawan.
Bert F.Hoselitz : factor – factor non ekonomi, menurutnya selain factor kekurangan modal yang diungkapkan oleh Rostow juga terdapat factor lain yaitu factor ketarampilan subjek ekonomi.
Alex Inkeles dan David H.Smith : manusia modern, menurut mereka dengan memberikan lingkungan yang tepat ,setiap orang bisa diubah menjadi manusia yang modern setelah ia mencapai usia dewasa.

Teori Ketergantungan (1) : 



PARA

PENDAHULUNYA

Teori ketergantungan merupakan salah satu teori structural . Teori Struktural sering dianggap berasal dari teori – teori Marx, terutama teorinya tentang bangunan atas dan bangunan bawah. Namun bukan berarti bahwa teori – teori pembangunan dilahirkan oleh Marx. Namun pendapat Marx mengenai Negara – Negara industri dan Negara pertanian patut ditelusuri.Teori Ketergantungan yang merupakan bagian dari kelompok teori structural lahir dari dua induk : yang pertama adalah ekonomi liberal yaitu Raul Prebisch dan yang kedua adalah teori – teori Marxis tentag imperialisme dan kolonialisme dan juga seorang pemikir marxis yan merevisi yaitu Paul Baran.

1. Raul Prebisch : pertama kritiknya terhadap perdagangan internasional yang bebas, kedua hambatan industrialisasi, dan karena itu juga hambatan terhadap pembangunan disebabkan oleh factor – factor eksternal. Ini berbeda dengan Teori modernisasi yang beranggapan bahwa hambatan berasal dari factor – factor internal Negara tersebut. 

Prebisc beranggapan bahwa[3] : Negara – negara yang terbelakang harus melakukan industrialisasi, bila mau membengaun dirinya. Industrialisasi ini dimulai dengan indsutri subtitusi impor. Barang – barang industri yang tadinya diimpor, harus diproduksi didalam negeri.

2 perdebatan tenatang imperialisme dan kolonialisme

berbicara mengenai imperialisme dan kolonialisme, erat kaitannya dengan bangsa Eropa yang pada masa nya banyak melakukan ekspansi keluar dan menguasai bangsa – bangsa lainnya baik secara politis maupun ekonomis.


Ada

tiga kelompok teori yang menjadi penyebab pendorong utama ekspansi ekonomi, yaitu;

a. Kelompok teori God ( Tuhan, yang melambangkan keinginan manusia untuk menyebarkan agama untuk menyebab 

kan

dunia yang lebih baik), kelompok teori yang menekankan idealisme manusia dan keinginannya untuk menyebarkan ajaran Tuhan, untuk menciptakan dunia yang lebih baik;

b. Teori Glory ( Kebesaran, yang melamabangkan kehausan manusia akan kekuasaaan), untuk kebesaran pribadi maupun kebesaran masyarakat dan negaranya.

c. Kelompok Teori Gold (emas, yang melamabangkan keserakahan manusia terhadap harta.
Paul Baran : sentuhan yang mematikan dan kretinisme

Baran beranggapan bahwa Negara – Negara korban imperialisme, seharusnya dapat mengembangkan dirinya sama dengan Negara – Negara lain. 

TEORI KETERGANTUNGAN (2) 


INTI PEMIKIRANNYA 


Teori ketergantungan beranggapan bahawa seharusnya negar – negar pinggiran dapat menjadi maju apabila tidak tersentuh oleh Negara – negar ayan tergolong maju, dalam hal ini sentuhan – sentuhan tersebut dianggap asebagai sa;ah satu hamabatan majunya pembanguan ekonomi sebuah egara baik dalam hal politik mauapun ekonomi dan juga social budaya.

Ketergantungan adalah akibat dari proses kaptalisme global, dimana Negara – negar pingiiran kebagian perna sebagai pelenkap, penyaerta saja.[4]

Cardoso menekankan bahwa analisis ketergantunga harus merupakan pembicaraan pada kasus – kasu empiris.

Faktor Internal dan eksternal 


Menurut Dos Santos, keterlamabatan kemajuan Negara - Negara dunia ketiga yang mayoritas pengahasilannya berasal dari sector pertanian, yaitu moayoritas dikarenakan banayhaknya hambatan atau permasalahan- permasalahn ayang adtang dari factor eksternal, namun bukan berarti factor internal tidak berpengaruh, tapi bila terjadi sentuhan dari factor eksternal Negara –negara yang bersangkutan cenderung “chaos”. 

Teori pasca ketergantungan Perkembangan Baru 


Teori Liberal terhadap teori ketergantungan

Menurut kaum liberal persperktif ketergantunga dianggap tidak memiliki definisi yang pasti atau memilki pengertian yang sangat kabur, karena itupara liberal cenderung menganggap bahwa ketergantungan itu hanya bersifat retorika saja dan bukan bersifat ilmiah.

Karena dengan begitu jadi agak sulit bila menyatakan bahwa ketergantungan merupakan penyebab dari keterbelakangan, menurut Lall.[5]

Bill Warren 


Kritiknya berisikan mengenai bahwa dalam kenyataannya, Negara – negara yang tergantung menunjukan kemajuan dalam pertumbuhan ekonomi dan proses industrrialisasinya.

Teori Artikulasi

Yaitu yang merasa tidak puas denga teori ketergantungan karena merasa bahwa pembangunan dan industrialisasi memenag terjadi di Negara – negar terbelakang.  


Penutup 


Mencari model pembangunan baru 


Teori pemabangunan yang sekarang terselenggara didunia memang belum memuaskan, malah sering kali terjadi pembentukan segmentasi – segmenatsi baru dalam dunia pembangunan dunia. Dunia bagian pertama dengan cap kaliptalisme raja perekonomian dan kemakmuran dunia, keberadaanya serng kali mengusik keberadaan Negara – Negara yang sedang berkembangdnegan memunculkan sifat mendominasi dan memaksakan kehendak dalam hal produksi industri. 

Hal ini memunculkan sisi dilematis bagi pemerintah dunia ketiga, disatu sisi sangat memebuthkan sentuhan dunia kapitalisme namun disisi lain seolah menghancurkan dengan sangat perlahan. 

Tanpa adanya problem solving oleh pakar politik dan ekonomi kenegaraan dalam usaha memecahkan permasalahan politik ekonomi yang sangat pelik, lack yang terjadi antara dunia kapitalis dan dunia ketiga memang sangat kentara, maka itu perlu diadakannay pemerataan pemabngunan didunia, atau kondisi persaingan yan kondusif bagi Negara – negara di dunia.

0 komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com